Institut Agama Islam Darussalam Martapura, sebelumnya dikenal sebagai Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darussalam Martapura, memiliki sejarah panjang yang berakar dari kebutuhan masyarakat akan pendidikan Islam. Martapura, selain terkenal sebagai kota intan, juga dikenal dengan julukan “Serambi Mekkah” karena banyaknya ulama terkenal yang lahir, berjuang, dan bermakam di daerah ini.
Pondok Pesantren Darussalam didirikan pada 14 Juli 1914 di Martapura, Kalimantan Selatan, oleh KH. Djamaluddin. Awalnya, pesantren ini mengadopsi sistem pengajaran tradisional dan fokus pada pendidikan keagamaan. Di bawah kepemimpinan KH. Kasyful Anwar (1922-1940), pesantren mengalami kemajuan signifikan, termasuk pemugaran gedung dan penambahan mata pelajaran umum.
Modernisasi pesantren terus berlanjut, memperhatikan kebutuhan pendidikan yang beragam. Pada 1987, di bawah kepemimpinan KH. Badruddin Pinpinan, diputuskan untuk mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Darussalam Martapura. Berdasarkan Surat Keputusan YPPD nomor: 3045/2-KESRA/1987, pada tanggal 16 November 1987, didirikanlah Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Darussalam Martapura, yang kemudian resmi terdaftar pada tahun 1991 melalui Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor: 124 tahun 1991.
Pada tahun akademik 1994/1995, STIS berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darussalam Martapura dengan dua jurusan: Jurusan Syari’ah (Prodi al-Syakhsyiyyah) dan Jurusan Tarbiyah (Prodi Pendidikan Agama Islam). Pada tahun 2000, STAI Darussalam Martapura meraih status terakreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi untuk Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Ahwal Syakhsyiyyah (Syari’ah).
Minat masyarakat yang terus meningkat terhadap pendidikan mendorong STAI Darussalam Martapura untuk membuka Program Diploma Dua (D2) Jurusan PGMI pada tahun 2002, dengan status terdaftar berdasarkan SK Kopertais Wilayah XI Kalimantan. Selanjutnya, pada tahun 2004, STAI Darussalam Martapura memperoleh SK Status Terdaftar dari Dirjen Kelembagaan Agama Islam Depag RI untuk ketiga program studi: Ahwal Syakhsyiyyah (Syari’ah), Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah), dan Tafsir Hadits (Ushuluddin).
Pada tahun 2017, STAI Darussalam Martapura naik status menjadi Institut Agama Islam Darussalam Martapura. Institut ini merencanakan pengembangan program Pasca Sarjana dan transformasi menjadi Universitas. Hingga kini, Institut ini telah melibatkan lebih dari 2000 mahasiswa dan menghasilkan ribuan alumni yang berperan di pemerintahan dan pendidikan.
Dengan sejarah panjang dan komitmen yang kuat dalam bidang pendidikan, Institut Agama Islam Darussalam Martapura terus berupaya memberikan kontribusi terbaik bagi agama, bangsa, dan negara.